Rabu, 07 Januari 2009

2- Persiapan Awal

28-Agustus 2006, ketika kembali ke Balikpapan saya sempatkan pergi ke pasar loak di Kebun Sayur. Disana saya beli wheel hub Daihatzu Zebra seharga Rp 150.000,- tapi ternyata setelah konsultasi dengan Hugh Piggot (www.scoraigwind.com), dia menyarankan untuk tidak menggunakan whellhub ini. Karena bentuk mata bearing yang bulat tidak mampu menahan beban yang berat. Dia menganjurkan mata bearing yang bentuknya seperti bantal.

     Hub1

     Hub2

     Hub3
    Wheel hub Daihatzu Zebra.

31-Agustus-2006, beli buku "Axial Flux Alternator Windmill Plans by Hugh Piggott" seharga $20.00 ditambah ongkos kirim sebesar $7,50. Buku ini bisa dibeli secara online di www.forcefieldmagnets.com. Situs ini pada dasarnya menjual peralatan dan material untuk pembuatan kincir angin listrik.

Dua minggu kemudian, 13-September-2006, buku tersebut tiba di kantor. Dengan penuh antusias saya baca isinya secara seksama, luar biasa hal-hal yang besifat engineering semuanya ada disana. Kemudian saya membuat copy buku ini, setiap ada waktu senggang saya selalu pelajari isinya.

     Belibuku
    Buku cara membuat kincir angin

07-Mei-2007, belanja online lagi di www.forcefieldmagnets.com. Kali ini saya membeli 1 set Epoxy-coated NdFeB Magnet Block ukuran 2 X 1 X 0.5 inci yang berisi 24 magnet dengan harga $158,00 dan Stator 24V seharga $200,00 serta ditambah ongkos kirim $57,8. Sebenarnya , stator dapat dibuat dengan panduan buku dari Hugh Piggott karena semua bahan-bahan yang diperlukan dapat jumpai di pasaran Balikpapan. Karena kesibukan denga pekerjaan maka saya memutuskan untuk membeli saja satator ini.

 Forcefield

Pihak penjual menginformasikan bahwa stator 24V baru akan tersedia dalam beberapa minggu kedepan dan saya setuju. Setalah 6 minggu barulah barang-barang ini dipaketkan ke Indonesia. Tetapi kok lama sakali, hingga bulan Agustus belum ada berita mengenai paket tersebut. Saya meminta salah seorang kawan kantor untuk menanyakan ke PT. Pos Indonesia yang berada di Klandasan, karena alamat pengiriman ditujukan ke kantor kami di jalamn Mulawarman KM20 Manggar. Ternyata paket tersebut ngendap di PT. Pos Indonesia sudah lebih dari 1 bulan dan tidak ada pemberitahuan. Ketika dikonfirmasi mereka menjawab bahwa surat pemberitahuan 1 hingga 3 sudah disampaikan ke kantor. Tapi kenyataannya surat pemberitahuan itu tidak pernah tiba di kantor kami. Dan lagi menurut pihak PT. Pos Indonesia paket tersebut tidak boleh diwakilkan pengambilannya oleh orang lain.

     Pos Indonesia

10-Agustus-2007, saya datang ke kantor PT. Pos Indonesia Balikpapan di jalan Jendral Sudirman. Kali ini masalah lain timbul, pihak pos belum bisa memberikan paket tersebut kepada saya dengan alasan harus melunasi dulu pajak import-nya. Tentu saja saya mengerti dan mau membayar pajak import ini. Tapi ketika pajak import sudah dibayar, paket masih belum bisa saya terima. Karena menurut oknum Bea dan Cukai disana, namanya Heriani, paket yang saya beli dari luar negeri adalah barang bekas dan karenanya perlu biaya tambahan sebesar 1 juta rupiah. Betapa dongkol nya saya mendengar hal ini. Sudah bayar pajak import nya tapi masih ada lagi pajak siluman yang harus saya bayar, dasar tikus.....

     Beacukai

Setelah nego akhirnya disepakti pajak si siluman itu 500 ribu, saya mengerti uang itu akan dibagi-bagi oleh mereka berdua, oknum PT. Pos Indonesia dan Bea dan Cukai. Tapi menurut saya tidak apa dibandingkan ilmu dan manfaat yang akan didapat dengan kincir angin ini. Biarlah ini jadi pelajaran berharaga bagi saya bahwa betapa buruknya mental orang-orang seperti ini. Selanjutanya untuk pengiriman paket dari luar negeri saya tidak pernah lagi menggunakan alamat di Indonesia. Saya lebih nyaman menggunakan alamat kantor di Singapore. Paket langsung diantar ke kantor, dan tidak ada biaya-biaya 1 sen pun yang harus saya keluarkan.

Masih di kantor PT. Pos Indonesia Balikpapan, saya sudah boleh mengambil paket saya dan saya buka kotaknya kemudian perlihat ke mereka. Biar mereka tahu bahwa barang yang saya beli tidak seperti apa yang mereka pikir, hhhmm betapa bodoh nya mereka.....

     Paket

     Paket
    Paket masih di kantor pos

     Paket
    Paket sudah berada di rumah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar